Semangat
Pagi Siswa-siswi Sekalian.... mudah-mudahan kita semua masih dalam
keadaan sehat walafiat dan menghadiri serta mengikuti pembelajaran
daring hari ini dengan baik. Tak lupa untuk selalu diingatkan kepada
siswa-siswi sekalian agar kiranya selalu melaksanakan sholat Dhuha
diawal waktu, agar tidak mengganggu jam pembelajaran semua.
Saatnya
kita masuki pembelajaran TIK Kelas 7 hari ini Selasa 31 Mei 2022,
Materi Dibawah Berikut adalah lanjutan dari Pembahasan materi pertemuan
minggu lalu dan pada pertemuan Choaching Clinic pada hari ini kita akan membahas tentang "Berpikir Komputasional" . Silahkan dibaca dan dipahami materinya serta ikuti instruksi diakhir materi pembahasan,.
SK :
Memahami
pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
KD : 3.7. Menerapkan Berpikir Komputasional (Computational Thinking) untuk menyelesaikan persoalan yang memerlukan struktur data deret, himpunan, tumpukan, antrian, dan memahami algoritma, "robot" dan agen pemroses informasi.
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mampu :
Memahami dan mengenal konsep berpikir Komputasional
Memahami dan Menerapkan konsep dekomposisi, Pengenalan Pola, Abstraksi dan Algoritma dalam menganalisis dan solusi permasalahan.
Menyelesaikan persoalan komputasi yang mengandung jejaring, pola, dan algoritmik yang lebih komplek dari sebelumnya.
Menumbuhkan budaya informatika dan TIK dengan mengaplikasikan konsep berpikir komputasional untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ditemukan.
Melakukan kolaborasi telematika dalam mengerjakan berbagai persoalan yang ditemukan.
Indikator Pencapaian : 3.7.1
Mengamati dan menerapkan konsep dekomposisi,
Pengenalan Pola, Abstraksi, Algoritma dan Flowchart dalam menganalisis dan solusi
permasalahan.
Menerapkan konsep struktur data dengan bagan alir flowchart dan refresentasi data
BERPIKIR KOMPUTASIONAL
Berpikir komputasional (Computational Thinking) adalah suatu metode dalam menyelesaikan persoalan dengan
menerapkan teknik ilmu komputer (informatika),Menyajikan
soal-soal yang mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan kritis dalam
menyelesaikan persoalan dengan menerapkan konsep-konsep berpikir komputasional.
Computational thinking atau berpikir
komputational merupakan konsep berpikir yang dilakukan untuk mengidentifikasi
masalah yang ada di sekitar, memahaminya, kemudian mengembangka suatu metode
pendekatan untuk menemukan solusi yang inovatif dengan bantuan perangkat
teknologi komputer. Agar dapat menangani permasalahan kompleks dan memberikan
solusi yang inovatif.
berpikir komputasional mempunyai empat pilar teknik
kunci pendekatan, yaitu
1.Dekomposisi.
Adalah metode menyelesaikan masalah yang dilakukan dengan cara memecah
masalah kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga lebih mudah
diselesaikan.Contoh:
Dalam pembuatan
produk makanan ringan yang terbuat dari kentang. Metode dekomposisinya :
Produk makanan
ringan seperti apa yang akan dibuat ?
Apa rasa yang
akan diberikan ?
Apa saja bumbu
dan bahan yang perlu disediakan ?
Apa packaging
yang digunakan ?
Bagaimana cara
produksinya ?
Siapa saja
yang menjadi target pasarnya ?
Apa strategi
pemasaran yang dilakukan ?
2.Pengenalan pola.
Adalah teknik pemecahan masalah dengan memperhatikan pola permasalahan
tersebut. Biasanya pola dapat dibangun dengan berbagai cara seperti bentuk,
prilaku, bahan, suara, gerakan, kecepatan gerak, pertambahan, arah gerak,
warna, dan lain sebagainya.
Contoh :
Perhatikan
barisan angka berikut : 2 6 10 14 18 ?
Penyelesaian :
dengan memperhatikan barisan angka di atas kita dapat menyimpulkan bahwa pola
untuk menjawab angka berikutnya adalah dengan menggunakan pola penambahan
bilangan 4 (+4). Maka jawaban untuk bilangan terakhir pada soal di atas adalah
22
3.Abstraksi.
Adalah kemampuan memilah data yang sesuai dan relevan dari data yang tidak
sesuai dan perlu diabaikan yang akhirnya dapat menemukan pola yang berujung
pada solusi.
Contoh :
Gambar di atas adalah atribut seseorang siswa smp yang
akan digunakan untuk pendaftaran ke SMA.
Penyelesaian :
Dengan menggunakan teknik abstraksi kita bisa membuang
atribut yang tidak diperlukan pada gambar di samping yaitu, hobi dan makanan
Kegemaran.
4.Berpikir algoritma.
Berpikir algoritma adalah
cara berpikir dengan merencanakan atau langkah-langkah instruksi yang
dijalankan untuk memecahkan masalah.
A. Pengenalan Pola Menggambar Fraktal
fraktal didefinisikan sebagai potongan yang tidak rata,
salah satu variasi kurva yang tidak beraturan dan mengulangi dirinya sendiri
pada skala tertentu. Konsep fraktal diusulkan oleh Mandelbrot, yang memberi
istilah tersebut dari kata sifat bahasa latin yaitu fractus. Kata kerja
yang berhubungan dengan fractus adalah frangere, yaitu
memecah-mecah, membuat menjadi bagian-bagian yang tidak beraturan. Akan tetapi,
di balik bentuk tak beraturan fraktal ini ada keteraturan dalam bentuk
“kemiripan diri” (self-similarity), yaitu bentuk fraktal sebenarnya
berasal dari suatu bentuk dasar yang teratur.
fraktal juga bisa dikatakan gambar
dari sistem dinamis - gambar dari Chaos. Geometris, mereka ada di antara
dimensi yang kita kenal. Pola fraktal sangat akrab, karena alam penuh dengan
fraktal.
fraktal Abstrak - seperti Set
Mandelbrot - dapat dihasilkan oleh sebuah komputer menghitung persamaan
sederhana berulang-ulang.
Tujuannya tidak perlu menunjukkanpersisstruktur yang sama pada semua
skala, tapi sama "tipe" struktur harus muncul pada semua skala.Sebuah
plot kuantitas pada grafik log-log dibandingkan skala kemudian memberikan garis
lurus, yang lerengnya dikatakandimensi fraktal.
Contoh dari bentuk Fraktal :
Contaoh Bentuk Fraktal Di alam :
SOAL LATIHAN...!
1. Apakah Yang Kamu Ketahui Tentang Artefak Komputasi..? sebutkan contoh-contohnya..! 2. Dalam Penerapan Tahapan dan Proses Penyelesaian suatu Kasus menggunakan Komputasi Algoritma, bagaimanakah Algoritma/Flowchart dari kasus mengirim surat..? (Gambarkan dengan Flowchart Juga)
Kerjakan Instruksi diatas pada lembaran kerja / buku rangkuman TIK-Informatika kalian masing-masing dan Kirimkan hasil kepada Guru Mapel..
Jika masih ada yang belum dimengerti dari pembahasan materi diatas, siswa/i dapat menanyakan langsung kepada Guru mapel..
Semangat
Pagi Siswa-siswi Sekalian.... mudah-mudahan kita semua masih dalam
keadaan sehat walafiat dan menghadiri serta mengikuti pembelajaran
daring hari ini dengan baik. Tak lupa untuk selalu diingatkan kepada
siswa-siswi sekalian agar kiranya selalu melaksanakan sholat Dhuha
diawal waktu, agar tidak mengganggu jam pembelajaran semua.
Saatnya
kita masuki pembelajaran TIK Kelas 8 hari ini Kamis 26 Mei 2022, Pada Pembelajaran hari ini kita akan membahas tentang Berpikir Komputasi. Silahkan dibaca dan dipahami materinya serta ikuti instruksi diakhir materi pembahasan,.
SK :
Memahami
pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
KD :
3.6. Computational Thinking untuk persoalan komputasi yang lebih kompleks dari
sebelumnya
4.6. Menyelesaikan persoalan-persoalan komputasi yang mengandung jejaring,
pola, dan algoritmik.
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mampu :
Memahami dan mengenal konsep berpikir Komputasional
Memahami
dan Menerapkan konsep dekomposisi, Pengenalan Pola, Abstraksi dan
Algoritma dalam menganalisis dan solusi permasalahan.
Menyelesaikan persoalan komputasi yang mengandung jejaring, pola, dan algoritmik yang lebih komplek dari sebelumnya.
Menumbuhkan
budaya informatika dan TIK dengan mengaplikasikan konsep berpikir
komputasional untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ditemukan.
Melakukan kolaborasi telematika dalam mengerjakan berbagai persoalan yang ditemukan.
Indikator Pencapaian : 3.7.1
Mengamati dan menerapkan konsep dekomposisi,
Pengenalan Pola, Abstraksi, Algoritma dan Flowchart dalam menganalisis dan solusi
permasalahan.
Menerapkan konsep struktur data dengan bagan alir flowchart dan refresentasi data
BERPIKIR KOMPUTASI (Computational Thinking)
Berpikir komputasional (Computational Thinking) adalah suatu metode dalam menyelesaikan persoalan dengan
menerapkan teknik ilmu komputer (informatika),Menyajikan
soal-soal yang mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan kritis dalam
menyelesaikan persoalan dengan menerapkan konsep-konsep berpikir komputasional.
Computational thinking atau berpikir
komputational merupakan konsep berpikir yang dilakukan untuk mengidentifikasi
masalah yang ada di sekitar, memahaminya, kemudian mengembangka suatu metode
pendekatan untuk menemukan solusi yang inovatif dengan bantuan perangkat
teknologi komputer. Agar dapat menangani permasalahan kompleks dan memberikan
solusi yang inovatif.
berpikir komputasional mempunyai empat pilar teknik
kunci pendekatan, yaitu
1.Dekomposisi.
Adalah metode menyelesaikan masalah yang dilakukan dengan cara memecah
masalah kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga lebih mudah
diselesaikan.Contoh:
Dalam pembuatan
produk makanan ringan yang terbuat dari kentang. Metode dekomposisinya :
Produk makanan
ringan seperti apa yang akan dibuat ?
Apa rasa yang
akan diberikan ?
Apa saja bumbu
dan bahan yang perlu disediakan ?
Apa packaging
yang digunakan ?
Bagaimana cara
produksinya ?
Siapa saja
yang menjadi target pasarnya ?
Apa strategi
pemasaran yang dilakukan ?
2.Pengenalan pola.
Adalah teknik pemecahan masalah dengan memperhatikan pola permasalahan
tersebut. Biasanya pola dapat dibangun dengan berbagai cara seperti bentuk,
prilaku, bahan, suara, gerakan, kecepatan gerak, pertambahan, arah gerak,
warna, dan lain sebagainya.
Contoh :
Perhatikan
barisan angka berikut : 2 6 10 14 18 ?
Penyelesaian :
dengan memperhatikan barisan angka di atas kita dapat menyimpulkan bahwa pola
untuk menjawab angka berikutnya adalah dengan menggunakan pola penambahan
bilangan 4 (+4). Maka jawaban untuk bilangan terakhir pada soal di atas adalah
22
3.Abstraksi.
Adalah kemampuan memilah data yang sesuai dan relevan dari data yang tidak
sesuai dan perlu diabaikan yang akhirnya dapat menemukan pola yang berujung
pada solusi.
Contoh :
Gambar di atas adalah atribut seseorang siswa smp yang
akan digunakan untuk pendaftaran ke SMA.
Penyelesaian :
Dengan menggunakan teknik abstraksi kita bisa membuang
atribut yang tidak diperlukan pada gambar di samping yaitu, hobi dan makanan
Kegemaran.
4.Berpikir algoritma. Berpikir algoritma adalah
cara berpikir dengan merencanakan atau langkah-langkah instruksi yang
dijalankan untuk memecahkan masalah.
Komputasi Modern Komputasi Modern Komputasi modern
adalah sebuah konsep sistem yang menerima intruksi-intruksi dan menyimpannya
dalam sebuah memory, memory disini bisa juga dari memory komputer. Oleh karena pada saat ini kita melakukan komputasi menggunakan komputer
maka bisa dibilang komputer merupakan sebuah komputasi modern.
Jenis – jenis Komputasi Teknologi Modern.
1.Cloud Computing
Cloud computing
adalah gaya komputasi yang dinamis terukur dan sering virtual sumber daya
disediakan sebagai layanan melalui internet. Pengguna tidak perlu memiliki
pengetahuan, keahlian, atau kontrol atas infrastruktur teknologi di awan yang
mendukung mereka. Ini adalah perubahan paradigma setelah beralih dari mainframe
ke client-server yang mendahuluinya dalam era 80-an awal.
Rincian
diabstraksikan dari pengguna yang tidak lagi memiliki kebutuhan, keahlian, atau
kendali atas infrastruktur teknologi “in the cloud” yang mendukung mereka.
Cloud Computing
menggambarkan suplemen baru, konsumsi dan model pengiriman layanan TI
berdasarkan Internet, dan biasanya melibatkan penyediaan secara dinamis terukur
dan sumber daya sering virtual sebagai layanan melalui Internet.
2.Mobile
Computing
Mobile
Computing merupakan kemampuan teknologi untuk menghadapi
perpindahan/pergerakan manusia dalam penggunaan komputer secara praktis.
Berikut adalah
beberapa pengertian tentang mobile computing diantaranya :
Mobile
computing merupakan paradigma baru dari teknologi yang mampu melakukan
komunikasi walaupun user melakukan perpindahan.
Merupakan
kemajuan teknologi komputer, sering disebut sebagai mobile computer (portable computer)
yang dapat berkomunikasi dengan jaringan tanpa kabel (nirkabel).
Merupakan
sekumpulan peralatan(hardware), data, dan perangkat lunak aplikasi
yang bermobilisasi/berpindah lokasi.
Merupakan kelas
tertentu dari system terdistribusi dimana beberapa node dapat melepaskan diri
dari operasi terdistirbusi, bergerak bebas, dan melakukan koneksi kembali pada
jaringan yang berbeda.
Tidak sama
dengan wireless computing.
mobile
applications yang sudah ada saat ini. Diantaranya adalah :
Kendaraan(untuk pemantauan dan koordinasi,
GPS)
Peralatan Emergensi(akses kedunia luar)
Akses web dalam keadaan bergerak
Location aware services
Information services
Disconnected operations (mobile agents)
Entertaintment(network game groups)
Jenis Mobile
Computing:
Laptop
Wearable computer
PDA
Smart phone
Carputer
UMPC
3. Grid Computing
a.Ubiquitous Computing
Ubiquitous
Computing disebut sebagai gelombang ketiga dalam komputasi. Yang pertama adalah
konsep mainframe, dimana sebuah mesin dipakai oleh banyak orang bersamaan (one
computer, many people). Sekarang kita berada pada era personal computer
(komputer pribadi) yaitu seseorang menggunakan masing-masing mesin yang
dimilikinya (one person, one computer). Karena komputer menjadi semakin murah
dan menjadi sangat lazim, selanjutnya akan datang masa Ubiquitous Computing dan
menjadi era “one person, many computers”.
Mark Weiser
menjelaskan Ubiquitous Computing merupakan sebuah model/konsep interaksi
manusia-komputer yang paling canggih dan modern, dimana proses informasi
keduanya diintegrasikan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini,
seseorang yang “menggunakan” Ubiquitous Computing melibatkan banyak sistem
komputasi berikut device (peralatan/mesin)-nya, namun secara tidak sadar dia
menggunakan peralatan tersebut dikarenakan sudah sangat membaur dengan
lingkungannya. Model seperti ini adalah pengembangan dari paradigma desktop
computing.
Inti dari model
Ubiquitous Computing (yang juga sering disebut Pervasive Computing) melakukan
pembagian resource (sumber daya) yang ringan, tidak mahal, dalam jaringan
pemrosesan handal secara bersama-sama dan terdistribusi ke dalam semua aspek
kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, sebuah lingkungan Ubiquitous Computing
yang menghubungkan kontrol penerangan (lampu) dan pemanas ruangan dengan alat
yang dipasang pada pakaian kita sehingga kondisi penerangan dan suhu ruangan
dapat dimodulasi secara terus-menerus dan tak kentara. Sistem tersebut
seharusnya “hilang” dari pandangan dan diluar alam sadar kita. Salah satu
sistem Ubiquitous pertama adalah “Live Wire” milik Natalie Jeremijenko.
Merupakan sebuah tali yag dipasangkan ke sebuah stepper motor dan dikendalikan
melalui koneksi LAN yang menyebabkan tali tersentak atau menegang sesuai
kondisi dan traffic jaringan.
Ubiquitous
Computing memberikan tantangan kepada cabang ilmu komputer : dalam pendesainan
dan pemodelan sistem, dan dalam hal user interface. Model interaksi
manusia-komputer yang sudah jadul seperti command-line (text-based),
menu-driven, atau yang berbasis GUI tidak cocok dan tidak mencukupi untuk
masalah Ubiquitous Computing. Interaksi “alami” yang dibutuhkan harus segera
dimunculkan, meskipun banyak model yang sudah mendekati interaksi seperti itu
seperti contohnya telepon selular, digital audio player, GPS, dan interactive
whiteboard.
Mark Weiser
mengenalkan tiga bentuk dasar dari mesin Ubiquitous yaitu : tab, pad, dan
board.
Contoh
Ubiquitous Computing
handphone
Elearning
Mobil
Ruangan
Kulkas
Nano
Science
Nanosains
didefinisikan sebagai studi tentang fenomena dan manipulasi bahan pada skala
molekuler dan makromolekuler, di mana sifat berbeda secara signifikan dari
bahan yang berada di skala yang lebih besar. Nanoteknologi didefinisikan
sebagai desain, karakterisasi, produksi dan penerapan struktur, perangkat dan
sistem dengan mengontrol bentuk dan ukuran pada skala nanometer.
Nano sains dan
nano teknologi merupakan bidang kajian ilmu dan rekayasa material dalam ukuran
100 nanometer atau lebih kecil setidaknya dalam satu dimensi, dan melibatkan
dan mengembangkan bahan atau perangkat di dalam ukuran. Nanoteknologi
didasarkan pada pendekatan-pendekatan baru molukuler perakitan diri, dari
mengembangkan bahan-bahan baru dengan dimensi pada skala nano untuk
menyelidiki apakah kita dapat secara langsung menentukan materi pada skala
nano.
Pada skala
nano, sifat fisika, kimia, dan biologis pada sebuah bahan sangat berbeda dalam
cara-cara yang mendasar dari sifat-sifat atom dan molekul individu atau materi
massal. Penelitian di bidang iptek nano telah menunjukkan terciptanya
produk-produk baru dengan kinerja yang lebih baik. Hal tersebut secara signifikan
telah meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan industri dan ekonomi dunia.
Nanoteknologi memiliki potensi untuk menciptakan bahan dan perangkat baru
dengan berbagai macam aplikasi seperti di kedokteran, elektronik dan
produksi energi.
Salah satu
bidang nano teknologi adalah obat. Peneliti medis bekerja di mikro dan
nano-skala untuk mengembangkan metode penyampaian obat baru, pengobatan dan
obat-obatan. Untuk sedikit perspektif, diameter DNA, bahan genetik kita, berada
dalam kisaran 2,5 nanometer, sementara sel-sel darah merah sekitar 2,5
mikrometer. Sementara nanoteknologi dalam diterapkan penggunaan terbatas,
nanopartikel yang digunakan dalam sejumlah industri. Bahan nano digunakan dalam
elektronik, magnetik dan optoelektronik, biomedis, farmasi, kosmetik, energi,
dan bahan-bahan katalitik aplikasi. Daerah yang menghasilkan pendapatan
terbesar untuk dilaporkan adalah kimia-mekanis polishing, magnetik kaset
rekaman, tabir surya, otomotif katalis mendukung, biolabeling,
electroconductive lapisan dan serat optik.
c.Grid Computing
Pengertian dari
Grid Computing itu sendiri adalah sebuah sistem komputasi terdistribusi, yang
memungkinkan seluruh sumber daya (resource) dalam jaringan, seperti pemrosesan,
bandwidth jaringan, dan kapasitas media penyimpan, membentuk sebuah sistem
tunggal secara vitual. Seperti halnya pengguna internet yang mengakses berbagai
situs web dan menggunakan berbagai protokol seakan-akan dalam sebuah sistem
yang berdiri sendiri, maka pengguna aplikasi Grid computing seolah-olah akan
menggunakan sebuah virtual komputer dengan kapasitas pemrosesan data yang
sangat besar.
Ide awal
komputasi grid dimulai dengan adanya distributed computing, yaitu mempelajari
penggunaan komputer terkoordinasi yang secara fisik terpisah atau
terdistribusi. Sistem terdistribusi membutuhkan aplikasi yang berbeda dengan
sistem terpusat. Kemudian berkembang lagi menjadi parallel computing yang
merupakan teknik komputasi secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer
secara bersamaan.
Elemen-Elemen
dalam Komputasi Grid
Penerapan
teknologi grid computing atau komputasi grid pada kalangan yang membutuhkan,
wajib memiliki elemen-elemen tertentu. Secara garis besar, 3 elemen pokok dari
infrastuktur grid adalah:
hardware/sumber daya;
software; dan
brainware (orang yang memelihara dan memakai
komputasi grid).
Hardware dalam
komputasi grid mencakup perangkat penyimpanan, prosesor, memori, jaringan, dan
software yang di desain untuk mengelola hardware ini, misalnya database,
manajemen penyimpan, manajemen sistem, server aplikasi, dan sistem operasi.
Hardware pada grid komputing di atur secara lokal, dan hardware yang berbeda
memiliki kebijakan dan cara kerja yang berbeda. Hardware dan user grid
komputing sering bersifat dinamis tergantung penerapan grid tersebut.
Software
merupakan suatu perangkat yang menghubungkan semua middleware-nya. Middleware
itu sendiri adalah bagian dari software, yaitu lapisan sofware yang terletak
antara sistem operasi dan aplikasi yang berfungsi sebagai penghubung komunikasi
antar-objek dari sistem yang berbeda. Unsur-unsur dasar suatu middleware adalah
keamanan (security), pengaturan sumber daya (resource management), pengaturan
data (data management), dan layanan informasi (information services). Contoh
beberapa middleware adalah Globus Toolkit, Gridbus, Microsoft’s COM/DCOM,
Unicore, dan masih banyak contoh-contoh middleware lainnya.
Brainware dalam
komputasi grid hanya meliputi pemelihara dan pemakai grid. Dahulu grid
computing cenderung hanya di pakai oleh para ilmuan untuk kepentingan ilmiah.
Pada saat itu memang ekspose terbesar lebih banyak pada proyek-proyek sains,
seperti riset genetika, fisika dan yang paling terkenal adalah proyek SETI (
Search for Extra Terrestrial Intelligence ) atau riset pencari kehidupan di
luar bumi. Hal ini memunculkan persepsi bahwa teknologi komputasi grid ini
sulit di terima di kalangan non-ilmuan, terutama di kalangan bisnis. Namun,
sekarang penerapan komputasi grid telah merambah penggunaanya bukan hanya pada
proyek sains saja. Bahkan baru-baru ini, teknologi grid computing telah di
kenalkan pada dunia enterpreneur dan mendapat banyak respon positif.
Orang yang
memelihara dan menggunakan teknologi grid computing ini, berdasarkan penelitian
penggunaannya akan meluas pada:
jaringan penelitian publik bagi para peneliti
dan ilmuan;
layanan (service), artinya grid computing
tidak lagi hanya bersifat komputasional;
berbagai institusi keuangan, seperti
perbankan;
Service Oriented Architecture (SOA), yaitu
enkapsulasi sekumpulan aplikasi sebagai interface tunggal yang dapat di
rekonfigurasi.
Soal Pembahasan..! 1. Jelaskanlah tentang sejarah Komputasi Modern dengan Rinci..? Kerjakan Instruksi diatas pada lembaran kerja / buku rangkuman TIK-Informatika kalian masing-masing dan Kirimkan hasil kepada Guru Mapel..
Jika masih ada yang belum dimengerti dari pembahasan materi diatas, siswa/i dapat menanyakan langsung kepada Guru mapel..