Materi TIK-Informatika Kelas 8 Kamis 26 Mei 2022
Assalammualaikum Wr. Wb..
Semangat Pagi Siswa-siswi Sekalian.... mudah-mudahan kita semua masih dalam keadaan sehat walafiat dan menghadiri serta mengikuti pembelajaran daring hari ini dengan baik. Tak lupa untuk selalu diingatkan kepada siswa-siswi sekalian agar kiranya selalu melaksanakan sholat Dhuha diawal waktu, agar tidak mengganggu jam pembelajaran semua.
Saatnya kita masuki pembelajaran TIK Kelas 8 hari ini Kamis 26 Mei 2022, Pada Pembelajaran hari ini kita akan membahas tentang Berpikir Komputasi. Silahkan dibaca dan dipahami materinya serta ikuti instruksi diakhir materi pembahasan,.
SK :
- Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
- Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
KD :
3.6. Computational Thinking untuk persoalan komputasi yang lebih kompleks dari sebelumnya
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mampu :
- Memahami dan mengenal konsep berpikir Komputasional
- Memahami
dan Menerapkan konsep dekomposisi, Pengenalan Pola, Abstraksi dan
Algoritma dalam menganalisis dan solusi permasalahan.
- Menyelesaikan persoalan komputasi yang mengandung jejaring, pola, dan algoritmik yang lebih komplek dari sebelumnya.
- Menumbuhkan budaya informatika dan TIK dengan mengaplikasikan konsep berpikir komputasional untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ditemukan.
- Melakukan kolaborasi telematika dalam mengerjakan berbagai persoalan yang ditemukan.
Indikator Pencapaian : 3.7.1
- Mengamati dan menerapkan konsep dekomposisi, Pengenalan Pola, Abstraksi, Algoritma dan Flowchart dalam menganalisis dan solusi permasalahan.
- Menerapkan konsep struktur data dengan bagan alir flowchart dan refresentasi data
BERPIKIR KOMPUTASI (Computational Thinking)
Berpikir komputasional (Computational Thinking) adalah suatu metode dalam menyelesaikan persoalan dengan menerapkan teknik ilmu komputer (informatika), Menyajikan soal-soal yang mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan kritis dalam menyelesaikan persoalan dengan menerapkan konsep-konsep berpikir komputasional.
Computational thinking atau berpikir komputational merupakan konsep berpikir yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang ada di sekitar, memahaminya, kemudian mengembangka suatu metode pendekatan untuk menemukan solusi yang inovatif dengan bantuan perangkat teknologi komputer. Agar dapat menangani permasalahan kompleks dan memberikan solusi yang inovatif.
berpikir komputasional mempunyai empat pilar teknik kunci pendekatan, yaitu
1. Dekomposisi.
Adalah metode menyelesaikan masalah yang dilakukan dengan cara memecah masalah kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga lebih mudah diselesaikan.Contoh:
Dalam pembuatan produk makanan ringan yang terbuat dari kentang. Metode dekomposisinya :
- Produk makanan ringan seperti apa yang akan dibuat ?
- Apa rasa yang akan diberikan ?
- Apa saja bumbu dan bahan yang perlu disediakan ?
- Apa packaging yang digunakan ?
- Bagaimana cara produksinya ?
- Siapa saja yang menjadi target pasarnya ?
- Apa strategi pemasaran yang dilakukan ?
2. Pengenalan pola.
Adalah teknik pemecahan masalah dengan memperhatikan pola permasalahan tersebut. Biasanya pola dapat dibangun dengan berbagai cara seperti bentuk, prilaku, bahan, suara, gerakan, kecepatan gerak, pertambahan, arah gerak, warna, dan lain sebagainya.
Contoh :
Perhatikan barisan angka berikut : 2 6 10 14 18 ?
Penyelesaian : dengan memperhatikan barisan angka di atas kita dapat menyimpulkan bahwa pola untuk menjawab angka berikutnya adalah dengan menggunakan pola penambahan bilangan 4 (+4). Maka jawaban untuk bilangan terakhir pada soal di atas adalah 22
3. Abstraksi.
Adalah kemampuan memilah data yang sesuai dan relevan dari data yang tidak sesuai dan perlu diabaikan yang akhirnya dapat menemukan pola yang berujung pada solusi.
Contoh :
Gambar di atas adalah atribut seseorang siswa smp yang akan digunakan untuk pendaftaran ke SMA.
Penyelesaian :
Dengan menggunakan teknik abstraksi kita bisa membuang atribut yang tidak diperlukan pada gambar di samping yaitu, hobi dan makanan Kegemaran.
4. Berpikir algoritma.
Berpikir algoritma adalah
cara berpikir dengan merencanakan atau langkah-langkah instruksi yang
dijalankan untuk memecahkan masalah.
Komputasi Modern
Komputasi Modern Komputasi modern
adalah sebuah konsep sistem yang menerima intruksi-intruksi dan menyimpannya
dalam sebuah memory, memory disini bisa juga dari memory komputer. Oleh karena pada saat ini kita melakukan komputasi menggunakan komputer
maka bisa dibilang komputer merupakan sebuah komputasi modern.
Jenis – jenis Komputasi Teknologi Modern.
1. Cloud Computing
Cloud computing adalah gaya komputasi yang dinamis terukur dan sering virtual sumber daya disediakan sebagai layanan melalui internet. Pengguna tidak perlu memiliki pengetahuan, keahlian, atau kontrol atas infrastruktur teknologi di awan yang mendukung mereka. Ini adalah perubahan paradigma setelah beralih dari mainframe ke client-server yang mendahuluinya dalam era 80-an awal.
Rincian diabstraksikan dari pengguna yang tidak lagi memiliki kebutuhan, keahlian, atau kendali atas infrastruktur teknologi “in the cloud” yang mendukung mereka.
Cloud Computing menggambarkan suplemen baru, konsumsi dan model pengiriman layanan TI berdasarkan Internet, dan biasanya melibatkan penyediaan secara dinamis terukur dan sumber daya sering virtual sebagai layanan melalui Internet.
2. Mobile Computing
Mobile Computing merupakan kemampuan teknologi untuk menghadapi perpindahan/pergerakan manusia dalam penggunaan komputer secara praktis.
Berikut adalah beberapa pengertian tentang mobile computing diantaranya :
- Mobile computing merupakan paradigma baru dari teknologi yang mampu melakukan komunikasi walaupun user melakukan perpindahan.
- Merupakan kemajuan teknologi komputer, sering disebut sebagai mobile computer (portable computer) yang dapat berkomunikasi dengan jaringan tanpa kabel (nirkabel).
- Merupakan sekumpulan peralatan(hardware), data, dan perangkat lunak aplikasi yang bermobilisasi/berpindah lokasi.
- Merupakan kelas tertentu dari system terdistribusi dimana beberapa node dapat melepaskan diri dari operasi terdistirbusi, bergerak bebas, dan melakukan koneksi kembali pada jaringan yang berbeda.
- Tidak sama dengan wireless computing.
mobile applications yang sudah ada saat ini. Diantaranya adalah :
- Kendaraan(untuk pemantauan dan koordinasi, GPS)
- Peralatan Emergensi(akses kedunia luar)
- Akses web dalam keadaan bergerak
- Location aware services
- Information services
- Disconnected operations (mobile agents)
- Entertaintment(network game groups)
Jenis Mobile Computing:
- Laptop
- Wearable computer
- PDA
- Smart phone
- Carputer
- UMPC
3. Grid Computing
a. Ubiquitous Computing
Ubiquitous Computing disebut sebagai gelombang ketiga dalam komputasi. Yang pertama adalah konsep mainframe, dimana sebuah mesin dipakai oleh banyak orang bersamaan (one computer, many people). Sekarang kita berada pada era personal computer (komputer pribadi) yaitu seseorang menggunakan masing-masing mesin yang dimilikinya (one person, one computer). Karena komputer menjadi semakin murah dan menjadi sangat lazim, selanjutnya akan datang masa Ubiquitous Computing dan menjadi era “one person, many computers”.
Mark Weiser menjelaskan Ubiquitous Computing merupakan sebuah model/konsep interaksi manusia-komputer yang paling canggih dan modern, dimana proses informasi keduanya diintegrasikan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, seseorang yang “menggunakan” Ubiquitous Computing melibatkan banyak sistem komputasi berikut device (peralatan/mesin)-nya, namun secara tidak sadar dia menggunakan peralatan tersebut dikarenakan sudah sangat membaur dengan lingkungannya. Model seperti ini adalah pengembangan dari paradigma desktop computing.
Inti dari model Ubiquitous Computing (yang juga sering disebut Pervasive Computing) melakukan pembagian resource (sumber daya) yang ringan, tidak mahal, dalam jaringan pemrosesan handal secara bersama-sama dan terdistribusi ke dalam semua aspek kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, sebuah lingkungan Ubiquitous Computing yang menghubungkan kontrol penerangan (lampu) dan pemanas ruangan dengan alat yang dipasang pada pakaian kita sehingga kondisi penerangan dan suhu ruangan dapat dimodulasi secara terus-menerus dan tak kentara. Sistem tersebut seharusnya “hilang” dari pandangan dan diluar alam sadar kita. Salah satu sistem Ubiquitous pertama adalah “Live Wire” milik Natalie Jeremijenko. Merupakan sebuah tali yag dipasangkan ke sebuah stepper motor dan dikendalikan melalui koneksi LAN yang menyebabkan tali tersentak atau menegang sesuai kondisi dan traffic jaringan.
Ubiquitous Computing memberikan tantangan kepada cabang ilmu komputer : dalam pendesainan dan pemodelan sistem, dan dalam hal user interface. Model interaksi manusia-komputer yang sudah jadul seperti command-line (text-based), menu-driven, atau yang berbasis GUI tidak cocok dan tidak mencukupi untuk masalah Ubiquitous Computing. Interaksi “alami” yang dibutuhkan harus segera dimunculkan, meskipun banyak model yang sudah mendekati interaksi seperti itu seperti contohnya telepon selular, digital audio player, GPS, dan interactive whiteboard.
Mark Weiser mengenalkan tiga bentuk dasar dari mesin Ubiquitous yaitu : tab, pad, dan board.
Contoh Ubiquitous Computing- handphone
- Elearning
- Mobil
- Ruangan
- Kulkas
- Nano Science
Nanosains didefinisikan sebagai studi tentang fenomena dan manipulasi bahan pada skala molekuler dan makromolekuler, di mana sifat berbeda secara signifikan dari bahan yang berada di skala yang lebih besar. Nanoteknologi didefinisikan sebagai desain, karakterisasi, produksi dan penerapan struktur, perangkat dan sistem dengan mengontrol bentuk dan ukuran pada skala nanometer.
Nano sains dan nano teknologi merupakan bidang kajian ilmu dan rekayasa material dalam ukuran 100 nanometer atau lebih kecil setidaknya dalam satu dimensi, dan melibatkan dan mengembangkan bahan atau perangkat di dalam ukuran. Nanoteknologi didasarkan pada pendekatan-pendekatan baru molukuler perakitan diri, dari mengembangkan bahan-bahan baru dengan dimensi pada skala nano untuk menyelidiki apakah kita dapat secara langsung menentukan materi pada skala nano.
Pada skala nano, sifat fisika, kimia, dan biologis pada sebuah bahan sangat berbeda dalam cara-cara yang mendasar dari sifat-sifat atom dan molekul individu atau materi massal. Penelitian di bidang iptek nano telah menunjukkan terciptanya produk-produk baru dengan kinerja yang lebih baik. Hal tersebut secara signifikan telah meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan industri dan ekonomi dunia. Nanoteknologi memiliki potensi untuk menciptakan bahan dan perangkat baru dengan berbagai macam aplikasi seperti di kedokteran, elektronik dan produksi energi.
Salah satu bidang nano teknologi adalah obat. Peneliti medis bekerja di mikro dan nano-skala untuk mengembangkan metode penyampaian obat baru, pengobatan dan obat-obatan. Untuk sedikit perspektif, diameter DNA, bahan genetik kita, berada dalam kisaran 2,5 nanometer, sementara sel-sel darah merah sekitar 2,5 mikrometer. Sementara nanoteknologi dalam diterapkan penggunaan terbatas, nanopartikel yang digunakan dalam sejumlah industri. Bahan nano digunakan dalam elektronik, magnetik dan optoelektronik, biomedis, farmasi, kosmetik, energi, dan bahan-bahan katalitik aplikasi. Daerah yang menghasilkan pendapatan terbesar untuk dilaporkan adalah kimia-mekanis polishing, magnetik kaset rekaman, tabir surya, otomotif katalis mendukung, biolabeling, electroconductive lapisan dan serat optik.
c. Grid Computing
Pengertian dari Grid Computing itu sendiri adalah sebuah sistem komputasi terdistribusi, yang memungkinkan seluruh sumber daya (resource) dalam jaringan, seperti pemrosesan, bandwidth jaringan, dan kapasitas media penyimpan, membentuk sebuah sistem tunggal secara vitual. Seperti halnya pengguna internet yang mengakses berbagai situs web dan menggunakan berbagai protokol seakan-akan dalam sebuah sistem yang berdiri sendiri, maka pengguna aplikasi Grid computing seolah-olah akan menggunakan sebuah virtual komputer dengan kapasitas pemrosesan data yang sangat besar.
Ide awal komputasi grid dimulai dengan adanya distributed computing, yaitu mempelajari penggunaan komputer terkoordinasi yang secara fisik terpisah atau terdistribusi. Sistem terdistribusi membutuhkan aplikasi yang berbeda dengan sistem terpusat. Kemudian berkembang lagi menjadi parallel computing yang merupakan teknik komputasi secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer secara bersamaan.
Elemen-Elemen dalam Komputasi Grid
Penerapan teknologi grid computing atau komputasi grid pada kalangan yang membutuhkan, wajib memiliki elemen-elemen tertentu. Secara garis besar, 3 elemen pokok dari infrastuktur grid adalah:
- hardware/sumber daya;
- software; dan
- brainware (orang yang memelihara dan memakai komputasi grid).
Hardware dalam komputasi grid mencakup perangkat penyimpanan, prosesor, memori, jaringan, dan software yang di desain untuk mengelola hardware ini, misalnya database, manajemen penyimpan, manajemen sistem, server aplikasi, dan sistem operasi. Hardware pada grid komputing di atur secara lokal, dan hardware yang berbeda memiliki kebijakan dan cara kerja yang berbeda. Hardware dan user grid komputing sering bersifat dinamis tergantung penerapan grid tersebut.
Software merupakan suatu perangkat yang menghubungkan semua middleware-nya. Middleware itu sendiri adalah bagian dari software, yaitu lapisan sofware yang terletak antara sistem operasi dan aplikasi yang berfungsi sebagai penghubung komunikasi antar-objek dari sistem yang berbeda. Unsur-unsur dasar suatu middleware adalah keamanan (security), pengaturan sumber daya (resource management), pengaturan data (data management), dan layanan informasi (information services). Contoh beberapa middleware adalah Globus Toolkit, Gridbus, Microsoft’s COM/DCOM, Unicore, dan masih banyak contoh-contoh middleware lainnya.
Brainware dalam komputasi grid hanya meliputi pemelihara dan pemakai grid. Dahulu grid computing cenderung hanya di pakai oleh para ilmuan untuk kepentingan ilmiah. Pada saat itu memang ekspose terbesar lebih banyak pada proyek-proyek sains, seperti riset genetika, fisika dan yang paling terkenal adalah proyek SETI ( Search for Extra Terrestrial Intelligence ) atau riset pencari kehidupan di luar bumi. Hal ini memunculkan persepsi bahwa teknologi komputasi grid ini sulit di terima di kalangan non-ilmuan, terutama di kalangan bisnis. Namun, sekarang penerapan komputasi grid telah merambah penggunaanya bukan hanya pada proyek sains saja. Bahkan baru-baru ini, teknologi grid computing telah di kenalkan pada dunia enterpreneur dan mendapat banyak respon positif.
Orang yang memelihara dan menggunakan teknologi grid computing ini, berdasarkan penelitian penggunaannya akan meluas pada:
- jaringan penelitian publik bagi para peneliti dan ilmuan;
- layanan (service), artinya grid computing tidak lagi hanya bersifat komputasional;
- berbagai institusi keuangan, seperti perbankan;
- Service Oriented Architecture (SOA), yaitu enkapsulasi sekumpulan aplikasi sebagai interface tunggal yang dapat di rekonfigurasi.
Soal Pembahasan..!
1. Jelaskanlah tentang sejarah Komputasi Modern dengan Rinci..?
Kerjakan Instruksi diatas pada lembaran kerja / buku rangkuman TIK-Informatika kalian masing-masing dan Kirimkan hasil kepada Guru Mapel..
Jika masih ada yang belum dimengerti dari pembahasan materi diatas, siswa/i dapat menanyakan langsung kepada Guru mapel..
Trimakasih Wassalammualaikum Wr Wb....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar