Total Tayangan Halaman

Kamis, 25 September 2025

Bahasa Lampung Kelas 7 Semester Ganjil "Kitab Kuntara Raja Niti", Kamis 25 September 2025

Assalammualaikum Wr. Wb..

Semangat Pagi Siswa-siswi Sekalian...

Saatnya kita masuki pembelajaran Bahasa Lampung Kelas 7 hari ini Kamis 25 September

2025, Pada Pelajaran hari ini kita akan membahas tentang "Kitab Kuntara Raja Niti"Silahkan 

dibaca dan dipahami materinya serta ikuti instruksi diakhir materi pembahasan,. 

 

BAB 3

 

CP: Siswa mampu memahami dan mengungkapkan isi wacana lisan baik sastra maupun non sastra

Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mampu Menyalin bagian tertentu dari kitab Kuntara Raja Niti dengan aksara Lampung secara tepat.

Alur Tujuan Pembelajaran : 

  1. Menjelaskan tentang wacana kitab Kuntara Raja Niti
  2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan kitab Kuntara Raja Niti
  3. Menuliskan wacana tentang kitab Kuntara Raja Niti dengan aksara Lampung

Materi Pelajaran :  Wacana ”Kitab Kuntara Raja Niti"

Metode Pembelajaran :
  1. Ceramah, 
  2. Penugasan                                            

Asal-usul Masyarakat Lampung dalam Kitab Kuntara Raja Niti

(Pertemuan 2)

Menurut cerita rakyat, masyarakat Lampung berasal dari daerah Skala Berak, pemukiman pertama Lampung. Reputasi tangga nada Berak dapat ditelusuri melalui tradisi lisan yang diturunkan dari generasi ke generasi di Wewarah/Wawarahan, Tambo dan Dalung. William Marsden mengungkapkan dalam History of Sumatra bahwa “ketika kami bertanya kepada orang Lampung dari mana mereka berasal, mereka menjawab dari sebuah bukit dan menunjuk ke suatu tempat di dekat sebuah danau besar.”

embilan keturunan penting (suku) muncul dari skala Berak itu, dari mana puluhan keluarga terbentuk. Penduduknya disebut orang Tumi (Buay Tumi), dipimpin oleh seorang wanita bernama Ratu Sekarnong. Keyakinan yang dianut merupakan dinamika yang juga dipengaruhi oleh ajaran Hindu Bairawa, yaitu pemujaan terhadap pohon keramat (Irham, 2013). 

Terkait dengan Pagarruyung. Dalam sejarah saja, sering dilupakan bahwa masyarakat Lampung juga memiliki nenek moyang Pagarruyung. Sejak kedatangan keempat Ummu di Skala Berak, telah terjadi dua rekonstruksi nenek moyang orang Lampung. Pertama, umpu-umpu itu mengalahkan orang Tumi yang tinggal di lumbung Berak. Jika tesis ini benar, maka umpu yang memerintah daerah itu mewarisi rakyat Lampung datang dan dua master yang paling penting berhenti begitu saja dan membawa pengaruh Pagarruyung bersama mereka. Berasal dari Tambo, alasan lain yang memperkuat kemungkinan alasan kedua ini adalah ketika Pagarruyung masuk Islam. Buay Tumi kemudian dipengaruhi oleh empat pembawa ajaran Islam dari Pagarruyung (Sadad, 2023).  

Dijelaskan pula bahwa umpu-umpu ini hanya sebagian yang berasal dari Pagarruyung, sebagian lagi dari Darmasraya. Sebelum datang ke Lampung, mereka menetap di Rejang (Bengkulu). Beberapa ahli menyatakan bahwa keempat umpu tersebut adalah putra raja Sriwijaya yang berhasil menyelamatkan diri saat Sriwijaya diserang musuh dari luar. Sebuah penelitian di Padang Panjang pada tahun 1938 menyatakan bahwa ada hubungan antara asal-usul orang Lampung dan Pagarruyung.

Cerita rakyat Cindur Mato menceritakan bahwa penduduk setempat mengalami kekalahan ketika Pagarruyung diserang oleh musuh India. Kemudian mereka melarikan diri, ada yang lewat sungai Rokan, ada yang lewat laut, dan menetap di hulu sungai Ketaun di Bengkulu dan menjauh dari suku Rejang. yang lari ke utara mengalahkan suku Batak, yang tetap di Gowa menggulingkan suku Bugis. Pada saat yang sama, mereka yang terperangkap di Krui mencapai dataran tinggi Skala Berak dan menghancurkan suku Lampung (Firdaus, 2023).

Jadi pada dasarnya masyarakat Lampung berasal dari skala scaffolding dan kemudian dalam perkembangan umum masyarakat Lampung terbagi menjadi dua bagian yaitu penduduk asli Lampung Saibatin dan penduduk asli Lampung Pepadun. Dengan demikian, diperkirakan nenek moyang orang Lampung tinggal di Bukit Barisan pada abad ke-13, atau paling tidak pada masa kerajaan Pagarruyung Minangkabau pada abad ke-14 Masehi. Dalam kitab Kuntara Raja Niti, sebuah kitab tentang adat istiadat masyarakat Lampung masih dapat ditemukan dan dibaca baik dalam aksara asli maupun latin, meskipun isinya sangat dipengaruhi oleh agama Islam. yang berasal dari Banten.

Tugas..!

Rangkumlah Wacana cerita Diatas sehingga menjadi wacana yang pada, singkat tetapi tetap bisa mendapatkan intisari dari cerita wacana tersebut..!

Jika masih ada yang belum dimengerti dari pembahasan materi diatas, siswa/i dapat menanyakan langsung kepada Guru mapel..
Trimakasih Wassalammualaikum Wr Wb....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bahasa Lampung Kelas 9 Semester Ganjil "Remedial dan Pengayaan STS Informatika", Selasa 14 Oktober 2025

Assalammualaikum Wr. Wb.. Semangat Pagi Siswa-siswi Sekalian...  Saatnya kita masuki pembelajaran Bahasa Lampung Kelas 9 hari ini Selasa 1...