Assalammualaikum Wr. Wb..
Semangat
Pagi Siswa-siswi Sekalian....
Saatnya
kita masuki pembelajaran TIK Kelas 7 hari ini Senin 15 Mei 2023, Pada Pembelajaran hari ini kita akan membahas tentang Kolaborasi
dalam Masyarakat Digital. Silahkan dibaca dan dipahami materinya serta ikuti instruksi diakhir materi pembahasan,.
SK : Kolaborasi
dalam Masyarakat Digital
KD : 3.12. Memahami makna kolaborasi dalam masyarakat
digital.
4.12.1 Menumbuhkan budaya kerja masyarakat digital dalam tim yang inklusif
Tujuan Pembelajaran : Dihadapkan dengan Peserta didik dapat :
- Mengidentifikasi ciri masyarakat informasi dan masyarakat
digital
- Menjelaskan hubungan antara masyarakat digital dengan
revolusi industri
- Mendeskripsikan masyarakat digital dan masyarakat analog
di Indonesia
- Memahami fenomena gaya hidup masyarakat digital
- Memberi contoh pentingnya kerja sama dalam kolaborasi
dalam masyarakat digital
Indikator Pencapaian :
- Menyebutkan ciri
masyarakat informasi dan masyarakat digital
- Merancang
proyek kolaborasi menggunakan media sederhana / digital
- Menampilkan contoh proyek-proyek yang dikerjakan
secara berkolaborasi
C.
Informasi Palsu (Hoax)
(Pertemuan 4)
Dalam
kebingungan, masyarakat akan mengambil keptusan yang lemah, tidak meyakinkan,
dan bahkan salah.
5
langkah sederhana yang bisa membantu dalam mengidentifikasi mana berita hoax
dan mana berita asli.
1. Hati-hati dengan judul provokatif
apabila
menjumpai berita denga judul provokatif, sebaiknya Anda mencari referensi
berupa berita serupa dari situs online resmi, kemudian bandingkan isinya,
apakah sama atau berbeda. Dengan demikian, setidaknya Anda sebabagi pembaca
bisa memperoleh kesimpulan yang lebih berimbang.
2. Cermati alamat situs
Untuk
informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan link, cermatilah alamat
URL situs dimaksud. Apabila berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai
institusi pers resmi -misalnya menggunakan domain blog, maka informasinya bisa
dibilang meragukan.
3. Periksa fakta
Hal
lain yang perlu diamati adalah perbedaan antara berita yang dibuat berdasarkan
fakta dan opini. Fakta adalah peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan
bukti, sementara opini adalah pendapat dan kesan dari penulis berita sehingga
memiliki kecenderungan untuk bersifat subyektif.
4. Cek keaslian foto
Cara
untuk mengecek keaslian foto bisa dengan memanfaatkan mesin pencari Google,
yakni dengan melakukan drag-and-drop ke kolom pencarian Google Images. Hasil
pencarian akan menyajikan gambar-gambar serupa yang terdapat di internet
sehingga bisa dibandingkan.
5. Ikut serta grup diskusi anti-hoax
Di
grup-grup diskusi ini, netizen bisa ikut bertanya apakah suatu informasi
merupakan hoax atau bukan, sekaligus melihat klarifikasi yang sudah diberikan
oleh orang lain. Semua anggota bisa ikut berkontribusi sehingga grup berfungsi
layaknya crowdsourcing yang memanfaatkan tenaga banyak orang.
Jenis
mis-informasi dan dis-informasi.
1. Satire atau Parodi
Satire
atau parodi, dibuat dengan tidak berniat untuk merugikan, tetapi berpotensi
untuk mengelabui. Satire tidak termasuk konten yang membahayakan. Akan tetapi,
sebagian masyarakat masih banyak yang menanggapi informasi dalam konten
tersebut sebagai sesuatu yang serius dan menganggapnya sebagai kebenaran.
2. Konten menyesatkan
Konten
yang menyesatkan atau misleading content, di dalamnya biasanya ada penggunaan
informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu. Misleading
content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar,
pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga
tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
3. Konten tiruan
Konten
tiruan atau Imposter content adalah ketika sebuah sumber asli ditiru atau
diubah untuk mengaburkan fakta sebenarnya. Konten palsu ini juga bisa berbentuk
konten tiruan dengan cara mendompleng ketenaran suatu pihak atau lembaga.
4. Konten Palsu
Konten
palsu berupa konten baru yang 100% salah dan secara sengaja dibuat, didesain
untuk menipu serta merugikan.
5. Keterkaitan yang Salah
Keterkaitan
yang Salah, atau False connection Ini adalah ketika judul, gambar, atau
keterangan tidak mendukung konten atau tidak terikat antara satu dengan yang
lainnya. Ciri paling gamblang dalam mengamati konten jenis ini adalah
ditemukannya judul yang berbeda dengan isi berita. Konten jenis ini biasanya
diunggah demi memperoleh keuntungan berupa profit atau publikasi berlebih dari
konten sensasional.
6. Konten yang Salah
Konten
yang Salah atau False context, ketika konten yang asli dipadankan atau dikait-kaitkan
dengan konteks informasi yang salah.
7. Konten yang Dimanipulasi
Konten
yang Dimanipulasi atau Manipulated content ketika informasi atau gambar yang
asli sengaja dimanipulasi untuk menipu. Secara sederhana, konten jenis ini
dibentuk dengan cara mengedit konten yang sudah ada dengan tujuan untuk
mengecoh publik.
Jika masih ada yang belum dimengerti dari pembahasan materi diatas, siswa/i dapat menanyakan langsung kepada Guru mapel..
Trimakasih Wassalammualaikum Wr Wb....