Assalammualaikum Wr. Wb..
Semangat Pagi Siswa-siswi Sekalian...
Saatnya kita masuki pembelajaran Bahasa Lampung Kelas 7 hari ini Kamis 2 Oktober
2025, Pada Pelajaran hari ini kita akan membahas tentang "Kitab Kuntara Raja Niti". Silahkan
dibaca dan dipahami materinya serta ikuti instruksi diakhir materi pembahasan,.
BAB 5
CP: Siswa mampu memahami dan mengungkapkan isi wacana lisan baik sastra maupun non sastra
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mampu Melantunkan dan mengungkapkan isi puisi (sagata/pantun)
Alur Tujuan Pembelajaran :
- Peserta didik mampu Mendengarkan sagata Lampung.
- Peserta didik mampu Menirukan sagata secara berkelompok
- Peserta didik mampu Menirukan sagata secara individu
Materi Pelajaran : Sagata (Puisi) Bahasa Lampung
Metode Pembelajaran :- Ceramah,
- Presentasi
- Penugasan
Sagata (Pantun) Lahasa Lampung
(Pertemuan 1)
Sagata adalah salah satu bentuk sastra lisan dan tradisi Lampung berbentuk puisi empat baris dengan pola sajak AB-AB, mirip dengan pantun. Istilah Pattun digunakan di masyarakat Abung dan sekitarnya, sementara Sagata digunakan di masyarakat Pesisir Lampung. Sagata berfungsi sebagai media untuk menyampaikan nasihat, sindiran, hiburan, dan pengungkapan perasaan, serta melengkapi acara adat seperti Cangget.
Ciri-ciri Sagata
1. Bentuk: Terdiri dari empat baris per bait.
2. Pola Sajak: Memiliki pola sajak AB-AB (dua baris awal sampiran, dua baris akhir isi).
3. Jenis: Ada beberapa jenis sagata, seperti:
1. Sagata Nangguh: Berisi ucapan salam untuk bertemu atau berpisah.
2. Sagata Lalagaan: Pantun jenaka yang bersifat hiburan.
3. Sagata Sanak Ngebabang: Pantun yang digunakan oleh kaum ibu untuk menidurkan anak.
4. Sagata Buhaga: Pantun berisi ungkapan perasaan, sering kali tentang percintaan.
5. Sagata Niral/Nyindekh: Berisi sindiran atau nasihat.
4. Fungsi:
- Penyampaian Nasihat: Memberikan nasihat kepada orang lain.
- Hiburan: Menjadi hiburan saat bersantai atau menghilangkan kejenuhan.
- Acara Adat: Melengkapi acara-acara adat seperti tari Cangget.
- Pengungkapan Perasaan: Sarana untuk mengungkapkan perasaan, terutama pada Sagata Buhaga.
Perbedaan dengan Pattun
Sagata dan Pattun pada dasarnya adalah sastra lisan
yang sama, hanya berbeda istilah.
- Pattun: Istilah yang digunakan di masyarakat Lampung Abung, Menggala, Pubian, Sungkai, Way Kanan, dan Melinting.
- Sagata: Istilah yang digunakan di kalangan masyarakat Pesisir Lampung.
Sagata
Buhaga
Sagata buhaga berisikan sebuah kata atau makna mengenai ketertarikan seseorang
dengan lawan jenisnya. Biasanya para bujang dan gadis menggunakan sagata
sebagai ungkapan.
Contohnya:
Lapah mid masjid jamo-jamo
Pergi ke masjid bersama-sama
Ghadu sembahyang nyak
bertasbih
Setelah selesai solat lalu saya bertasbih
Najin pak najin limo
Nomor empat nomor lima
Niku sai wat didelom pilihan
Kamu yang ada didalam pilihan
Sagata Nagguh
Sagata nagguh adalah jenis sagata yang berisi ucapan salam. Salam ini baik
untuk bertemu maupun untuk berpisah.
Contohnya:
Assalamualaikum
assalamualaikum
Salam pembuka cawa
Salam pembuka kata
Jama saunyini kaum
Kepada semua yang hadir
Saunini sat wat dija
Semua yang ada disini
Sagata
Nyendegh
Sagata nyendegh adalah jenis sagata yang bersikian sindiran mengenai hal yang
kurang berkenaan.
Contohnya:
Mengan seruit memang bangik
Makan seruit memang enak
Apilagi jamo sikam
Aapalagi bersama kami
Gham musti belajar ughik
Kamu meski belajar hidup
Dang cuma mengan pedom
Jangan cuma makan tidur
Sagata Lalagaan
Sagata lalagan adalah jenis pantun jenaka yang mempunyai isi hal-hal yang lucu
yang diharapkan dapat menjadi hiburan. Pantun lucu ini bisa dibacakan saat
mengobrol dengan teman maupun saat aktivitas lainnya.
Contohnya:
Pagi-pagi makan tapai
Pagi hari makan tapai
Kidang saying ghasoni pahit
Tapi sayang rasanya pahit
Niku memang wawai
Kamu memang tampab
Kidang saying niku mak buduit
Tapi sayangnya tidak punya uang
Sagata
Sanak Ngebabang
Sagata sanak ngebambang adalah jenis sagata yeng berisi syair hiburan agar
tidak merasa bosan. Intinya sagata jenis ini adalah untuk menghibur.
Nah, itulah ulasan mengenai macam-macam sagata Lampung dan contohnya. Sebagai warga Lampung, mari kita jaga bersama seni budaya Lampung ini.
Mengan Deghian bangik jak Kampung
Makan durian enak dari kampung
Dipanen watu pagi aghi
Di panen saat pagi hari
Ija sikam jaga budaya lampung
Mari kita jaga budaya Lampung
Nyin nanti dapok tutop lestaghi
Agar nantinya dapat tetap lestari
Tugas..!
Jika masih ada yang belum dimengerti dari pembahasan materi diatas, siswa/i dapat menanyakan langsung kepada Guru mapel..
Trimakasih Wassalammualaikum Wr Wb....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar