Assalammualaikum Wr. Wb..
Saatnya kita masuki pembelajaran Bahasa Lampung Kelas 9 hari ini Kamis 23 Oktober 2025, Pada Pelajaran hari ini kita akan membahas tentang "Ringget (Puisi dalam Bahasa Lampung". Silahkan dibaca dan dipahami materinya serta ikuti instruksi diakhir materi pembahasan.
BAB 5
TP : Peserta didik mampu mengekspresikan dan memahami isi ringget yang telah diperdengarkan
Alur Tujuan Pembelajaran :
- Peserta didik mampu mendengarkan ringget yang dicontohkan oleh guru/kaset
- Menirukan nada lagu secara berkelompok/individu
Ringget (Puisi dalam Bahasa Lampung
(Pertemuan 1)
Puisi tradisional Lampung:
Ringget adalah salah satu jenis sastra lisan Lampung yang berbentuk puisi khasan.
Isi:
Ringget berisi petuah atau nasihat yang bijak dan terangkai rapi, biasanya diberikan dari mempelai wanita kepada orang tua dan keluarga yang ditinggalkan saat upacara pernikahan.
Fungsi:
Ringget sering digunakan sebagai pengantar acara adat seperti ngebekas (meninggalkan rumah orang tua) atau menyampaikan pesan dalam berbagai upacara adat lainnya.
Contoh Ringget 1:
"Batang putti, Tetebak di ghanglaya,
Si lapah bangik hati, Si teppik baluk mata"
Artinya:
"Pohon pisang, melintang di jalan,
yang pergi senang hati, yang ditinggal bengkak mata"
Contoh Ringget 2
Tabik nuppang cerito (maaf numpang berkata)
Sikam pun kilu watteu (Saya mohon waktu)
Unyen gham sai tetengan (Kepada semua yang hadir)
Wawai pik wawai harei (Kesempatan baik hari ini)
Panas kebiyan sino (Hari ini)
Nyak diitarken bidang sukeu (Saya dilepas oleh semua suku)
Lajeu bidang kebuaian (Beserta semua kebuaian)
Anak lunjak patcah ajei (Dari podium kebesaran adat)
Ayah umei metei wo (Ayah Ibu kalian berdua)
Lajeu segalo uppeu (Beserta kakek dan nenek)
Munih apak kemaman (juga paman)
Keminan tutuk mehanei (Bibi, adik, dan kakak)
Sakik setenno ajo (Sakit sebenarnya ini)
Lak puas di atei keu (Belum puas rasanya)
Tahhun lak piho limban (Belum terlalu lama)
Di unggak kepikan metei (Di atas pangkuan kalian)
Mulei di libo ghabo (Gadis di hilir dan di hulu)
Meghanai bidang sukeu (Pemuka seluruhnya)
Ki wat nyapang aturan (Andaikan ada kesalahan)
Nyak mahap jamo metei (Saya mohon maaf kepada kalian)
Iduh kapan gham tunggo (Entah kpan kita berjumpa)
Nyak lapah makko watteu (Saya pergi tidak terbatas waktu)
Pepido siwek rasan (Kita sama-sama disibukkan pekerjaan)
Dibingei, tukuk, debel (Malam, pagi, dan sore)
Adik metei wo tugo (Adikku semua)
Beghadeu iling piseu (Hentikan kebiasaan berkelahi)
Cutcun adat aturan (Junjung adat aturan)
Dang guwai kesel atei (Jangan membuat hati kesal)
Katteu maka nyaman diyo (Siapa tahu)
Wat salah kelereu (Ada salah atau kekeliruan)
Jejamo semahapan (Mari saling memaafkan)
Mahhal igo gham warei (Mahal arti persaudaraan)
Kak mittar nyak jo tano (Sekarang asaya sudah mau berangkat)
Labuhan rateu kutujeu (Labuhan ratu yang kutuju)
Nedo pai jamo Tuhan (Memohon kepada Tuhan)
Tagen selamat tiogeh nei (Agar selamat sampai tujuan)
Penano pai tuan (Sampai sekian dulu, paman)
Lajeu di miyanak warei (Beserta semua sanak saudara)
Jejamo semahapan (Mari saling memaafkan)
Sikam lapah permisei (Sata permisi dulu untuk pergi)
Tugas..!
Coba kamu bawakan salah satu dari ringget yang sudah kamu tuliskan dibukumu tanpa melihat/membaca bukunya didepan kelas..!
Jika masih ada yang belum dimengerti dari pembahasan materi diatas, siswa/i dapat menanyakan langsung kepada Guru mapel..
Trimakasih Wassalammualaikum Wr Wb....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar